Sudah
menjadi sesuatu yang jamak di Indonesia, tidak hanya dipedesaan, tapi
juga diperkotaan.Apalagi menjamurnya berbagai janji pengobatan dengan
jamu lebih bisa membuat ibu hamil lebih kuat dan sehat.
Betulkah demikian?
Setelah
kita telaah lebih jauh, ternyata perawatan kesehatan ibu dan janin
dengan meminum ramuan jamu sudah sejak dahulu kala ada di negri kita,
disaat masyarakat jaman dulu masih menemui berlimpahnya tumbuhan alami
dan pengetahuan masyarakat yang terbatas. Selain itu ketersediaan
obat-obatan dan alat kedokteran memang masih sangat terbatas, bahkan
tidak ada sama sekali.
Pada
waktu itu tumbuhan masih tumbuh alami di alam yang bersih dan berbagai
komplikasi ibu masih jarang ditemukan. Cara ini (pada waktu itu) mungkin
dianggap aman-aman saja karena tumbuhan ditanam diudara yang bebas
polusi, tanpa pestisida dan berbagai senyawa kimia buatan. Jikapun ada
efek sampingnya, tidak akan ada dokter yang mengetahuinya karena
penelitian sangat terbatas.
Namun saat ini meminum jamu adalah cara pengobatan yang tidak dianjurkan. Lima alasan kami tidak menganjurkan jamu adalah :
- Bahan membuat jamu sering tidak terukur dan terawasi kadarnya
- Sering terdapat bahan tertentu dalam pembuatan jamu yang dapat mengganggu ibu dan janin
- Telah menjadi rahasia umum bahwa berkali-kali Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menemukan kandungan senyawa kimia berbahaya dalam kemasan jamu tradisional yang sengaja dicampurkan untuk memperkuat efek jamu.
- Jamu curah atau jamu botolan kadang juga dicampuri dengan obat tanpa ukuran farmakologi yang jelas.
- Jamu keliling biasanya alami, tetapi tidak ada yang menjamin seberapa higyenis jamu tersebut diolah.
Namun
jika masih suka jamu atau herbal, pilihlah tukang jamu yang anda telah
tahu bahwa jamu tersebut di proses secara sehat. Jika memilih produk
jamu olahan pabrik..diteliti dulu kandungan jamu tersebut, label halal,
sertifikasi BPPOM.., lebih amannya anda bisa membuat sendiri dengan
bahan-bahan jamu disekitar kita, seperti kunyit, temu lawak, jahe , dll.
Meskipun begitu, tetap harus dibatasi penggunannya sebab higienitas, khasiat dan efek sampingnya tidak terukur.
Source : Buku “Ensiklopedia Calon Ibu Panduan Lengkap Mendidik Anak Secara Islami”
Yazid Subakti,S.Si dan Deri Rizki Anggarani,S.Gz
Ilustrasi : seputar-apapun.blogspot.com